TARAKAN – Tensi ketegangan antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia yang dipicu oleh persoalan perbatasan Ambang Batas Laut (Ambalat) di Selat Makassar bakal semakin tinggi, manyusul pengusiran empat orang nelayan Indonesia oleh pihak Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) ketika sedang mencari ikan di perairan Ambalat, wilayah Indonesia yang diklaim Malaysia itu.
”Kami menangkap ikan sekitar 70 mil dari Tarakan, tepatnya di kawasan perairan Ambalat. Sementara kami mencari ikan, tiba-tiba kapal perang Malaysia datang dan memerintahkan kami segera meninggalkan perairan itu,” kata Rudi, yang dibenarkan tiga rekannya, masing-masing; Ambo, Adras, dan Pardi.
Bahkan menurut mereka, TLDM itu tak sekadar mengusir dari kawasan Ambalat tempat mereka mencari ikan, tetapi juga mengancam akan menembak jika nelayan asal Beringin III Tarakan itu kembali mencari ikan di kawasan Ambalat. Tak puas hanya dengan mengancam, keempat nelayan mengaku dipaksa menandatangani surat pernyataan yang intinya, tidak akan kembali mencari ikan di kawasan Ambalat.
”Kami disuruh naik ke atas kapal perang, lalu diinterogasi. Setelahnya, kami diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak kembali lagi mencari ikan di tempat itu,” kata Rudi yang diamini ketiga rekannya.
Warga yang tinggal di RT 5, Kelurahan Selumit Pantai ini mengaku trauma atas kejadian yang dialaminya. Dikisahkan oleh mereka, Senin (27/5), sekitar pukul 08.00 Wita, mereka mencari ikan menggunakan pancing di perairan Ambalat. Nelayan tersebut mencari ikan menggunakan kapal ikan bernama ”Aldi Jaya II” yang berbobot 6 GT dengan panjang kapal 15 meter.
Tak dinyana, sebuah kapal perang Malaysia menghampiri mereka dan memintanya naik di atas kapal. Mereka diinterogasi lalu disuruh membuat surat pernyataan. Bahkan menurut Rudi, ikan sebanyak 50 kg serta 1 slop rokok disita petugas TLDM.
Keempat nelayan yang tengah diperiksa di atas kapal itu, ternyata bernyali juga. Mereka sempat melawan dengan kata-kata. ”Kami mencari ikan bukan di perairan Malaysia, tetapi kami sedang berada di perairan Indonesia,” tegasnya di hadapan tentara laut Malaysia yang memeriksanya.
Karena ngotot, Rudi sempat ditonjok oleh salah seorang tentara di kapal perang Malaysia itu. Ditemui di atas kapal di Beringin III RT 5 Tarakan pagi kemarin, Rudi dan kawan-kawannya menjelaskan, bahwa pengusiran yang dilakukan tentara laut Malaysia itu benar-benar membuat mereka takut untuk kembali melaut.
“Namun, saya langsung ditonjok dan diperingati kembali agar tidak melakukan penangkapan ikan di daerah tersebut,” tutur nelayan yang baru tiba di Tarakan sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (30/5).
“Kami ingin pihak AL bisa mencari solusi permasalahan ini, karena yang mengalami kejadian naas seperti ini bukan hanya kami, tetapi sudah banyak nelayan yang alami, namun tidak berani mengungkapkannya ke media,” tuturnya.(kik)
Sumber: http://tandef.net
Komentar :
Posting Komentar
Tuliskan komentar anda mengenai Blog saya .... Karena komentar anda berharga buat saya ^^